KH Maimoen Zubair di Pesantren Al-Anwar
Penulis: Kanthongumur
Dimensi: xxvi+142 hal; 12x18cm
Penerbit: JagadPress
Harga: Rp50.000,-
Menulis sebuah fawaid yang telah dikaji bersama gurunya adalah sebuah tindakan mulia yang dilakukan oleh beberapa orang salaf kuno dahulu. Hal ini bisa dibuktikan; kitab dan pemikiran Imam Syafi’i, yang menulisnya adalah murid beliau dan bukan beliau sendiri. Hal ini juga dilakukan oleh Imam Malik. Terbukti dari perkataan imam kita, Imam Syafi’i rahimahullah: “Imam Laits itu lebih faqih daripada Imam Malik, hanya saja murid-murid beliau tidak mencatat pemikiran-pemikiran beliau.”
Penulisan fawaid ini juga dikenal di kalangan para ulama terdahulu, bahkan sampai zaman sekarang ini. Seperti kitab fawaidnya Ibn Qoyyim Al-Jauzi, fawaid karangan Al-Asfihani dan kitab-kitab fawaid yang lainnya.
Begitu juga dengan almarhum Abuya As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, Mekah, rahimahullah. Beliau mengarang buku pertama yang mengangkat nama beliau di negara asal beliau dengan pembahasan fawaid-fawaid dan diberi nama Adz-Dzachair Al-Muhammadiyyah yang akhirnya dipuji dengan kata-kata: “Setiap perahu itu dimuat oleh laut, kecuali perahu ini (buku yang diumpamakan perahu), maka sesungguhnya justru lautlah (lautan ilmu) yang di dalamnya.”
Dan yang perlu diketahui bahwa sebagian ulama menamakan buku-buku tentang fawaid seperti ini dengan nama safinah (perahu).
Buku yang ditulis oleh Ustadz Wahyudi atau yang kerap dipanggil ‘Mbah Wali’, atau dengan nama pena Kanthongumur adalah buku awal dari santri Sarang yang membahas tentang tema ini, dan semoga menjadi panutan untuk buku-buku lainya supaya muncul dan bisa dibaca. Semoga Allah menerimanya. Amin. []
0 Reviews:
Post Your Review